Kamis, 09 Januari 2020

Tumbuhan sebagai Sumber Kehidupan

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan ekosistem dunia. Ketika ilmu pengetahuan sudah sangat maju dan berkembang peranan tumbuhan tetap tidak tergantikan. Ilmu pengetahuan tentang tumbuhan tetap pesat berkembang sehingga banyak bagian tubuh tumbuhan yang dipelajari dan dimanfaatkan oleh para ilmuwan untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat. Sayangnya kini jumlah tumbuhan (hutan) sudah mulai berkurang. Akibatnya berbagai dampak kehidupan sosial ekonomi hingga perubahan iklim yang berdampak pada pemanasan global (Global Warming) yang diakibatkan berkurangnya jumlah tumbuhan di alam.

Keberadaan tumbuhan dalam mendukung segala aspek kehidupan manusia, hewan dan lingkungan hidup sangat ditentukan pada tinggi rendahnya kesadaran manusia akan arti penting tumbuhan di dalam pemanfaatan dan pengelolaannya. Pemanfaatan tumbuhan apabila dilakukan sesuai dengan fungsinya, seperti adanya fungsi lindung, fungsi suaka, fungsi produksi, fungsi wisata dengan dukungan kemampuan pengembangan sumberdaya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, akan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Sayangnya, karena keserakahan manusia, keberadaan tumbuhan kini berkurang. Populasi tumbuhan di bumi sudah sangat sedikit.

Tumbuhan tidak saja berfungsi sebagai sumber makanan, namun tumbuhan juga bermanfaat bagi lingkungan. Betapa tumbuhan sangat besar perannya dalam kehidupan kita. Kehidupan yang nyaman
tercipta dengan adanya berbagai tumbuhan penjaga lingkungan di sekitar kita. Beberapa manfaat tumbuhan bagi manusia dan makhluk hidup lainya antara lain sebagai berikut.
 Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan ekosiste Tumbuhan sebagai Sumber Kehidupan
Bakau, Tumbuhan Penjaga Pesisir Pantai
Bakau merupakan tumbuhan unik yang terdapat di muara sungai, daerah pasang surut, dan pesisir laut (1). Tumbuhan ini unik, karena memiliki ciri-ciri gabungan dari tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Bakau memiliki akar napas, yang berfungsi menyerap oksigen dari udara. Ini merupakan cara adaptasi tumbuhan terhadap kondisi tanah yang miskin oksigen. Keberadaan bakau di lingkungannya, memiliki berbagai manfaat, antara lain sebagai berikut.
  1. Melindungi pantai dari erosi dan abrasi. Adanya bakau di pesisir pantai bermanfaat untuk menjaga agar garis pantai tetap stabil, tidak terkikis oleh terpaan ombak. Rumpun-rumpun bakau mampu menyerap energi gelombang yang datang, sehingga hanya riak gelombang yang sampai di sisi pantai.
  2. Menahan rembesan air laut ke darat. Intrusi air laut adalah peristiwa penyusupan air asin ke dalam tanah di mana air asin menggantikan atau tercampur dengan air tanah tawar yang ada di dalam tanah. Penyusupan ini akan menyebakan air tanah tidak dapat dimanfaatkan, dan sumur yang memanfaatkannya terpaksa ditutup atau ditinggalkan. Dengan adanya tanaman bakau intrusi air laut dapat dikurangi
  3. Sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah industri. Selain menjaga daratan, ternyata bakau juga memiliki peran penting dalam mengurangi polutan di air laut. Kehadiran bakau diperlukan untuk melindungi laut dari polusi industri dan kapal laut.
  4. Menciptakan udara pesisir yang bersih dan segar. Daun bakau menyerap gas karbondioksida dan melepaskan oksigen ke lingkungan. Dengan demikian, udara di sekitar pantai tetap bersih dan segar.
  5. Menjadi habitat alami berbagai biota darat dan laut. Kelestarian hewan laut dan darat seperti udang, kepiting, berbagai jenis ikan, burung, monyet, serta biawak terjaga dengan adanya hutan bakau di pesisir pantai.
  6. Mengurangi dampak bencana akibat gelombang laut, seperti badai dan gelombang pasang. Dengan adanya tanaman bakau badai dan gelombang air laut akan tertahan oleh tanaman bakau sehingga ketika sampai di daratan badai sudah tidak sebesar ketika pertama datang (2) (3).

Saat ini, terutama di kota besar, keberadaan bakau di sekeliling garis pantai semakin menyurut. Hal ini diakibatkan oleh penebangan bakau secara berlebihan maupun akibat pengalihan hutan bakau menjadi area tambak, pemukiman, maupun area perindustrian. Perlu digalakkan kesadaran masyarakat untuk merehabilitasi keberadaan tanaman bakau.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain:
  1. Penanaman kembali mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan  hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat  antara lain terbukanya peluang kerja  sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.
  2. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
  3. Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab.
  4. Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.
  5. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan lokal tentang konservasi
  6. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan  yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir (4).

Beberapa komunitas pemerhati lingkungan berinisiatif menggerakkan kegiatan menanam bakau. Kegiatan ini melibatkan masyarakat melalui pesan edukatif serta ajakan untuk melestarikan keberadaan hutan bakau di lingkungan pesisir.

Secara alami, kondisi geografis suatu lingkungan didukung oleh keberadaan makhluk hidup untuk menjaganya, seperti tanaman bakau menjaga pesisir pantai. Oleh karena itu, tugas manusia untuk tetap memelihara keberadaan tumbuhan sebagai pendukung kehidupannya