Magnetic clutch AC mobil atau yang sering disebut dengan kopling magnet adalah salah satu komponen pada kompresor AC mobil yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan putaran mesin dengan poros kompresor AC.
Ya, pada magnetic clutch ini terdapat pulley AC yang akan terhubung dengan pulley crankshaft dengan menggunakan sebuah belt AC. Saat mesin hidup, pulley ini akan ikut berputar seirama dengan putaran mesin, namun tidak dengan kompressor AC. Kompressor AC hanya akan bekerja secara otomatis jika saklar AC sudah dinyalakan oleh pengemudi.
Sebagai penghubung putaran mesin dengan poros kompressor AC ini maka digunakanlah Magnetic clutch yang bekerja secara otomatis berdasarkan perintah dari AC controller dan sensor thermistor AC. Lantas bagaimana cara kerja dari magnetic switch AC mobil ini?
Untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja magnetic clutch, ada baiknya kita mengetahui konstruksi dari magnetic clutch itu sendiri. Berikut konstruksi dari magnetic clutch AC mobil.
Perhatikan pada gambar dibawah berikut yang menggambarkan konstruksi magnetic clutch AC mobil
Keterangan gambar
Saat sakelar di geser ke posisi ON (terhubung), maka arus listrik dari baterai akan mengalir menuju kumparan solenoid sehingga terjadilah gaya kemagnetan di seluruh bagian dari kumparan solenoid tersebut. Kemunculan medan magnet yang sangat kuat ini kemudian menarik pressure plate sehingga pressure plate akan menempel dan terhubung dengan pulley drive belt.
Di saat ini pressure plate bersama dengan pulley drive belt akan ikut berputar mengikuti putaran mesin. Akibatnya seluruh komponen di dalam kompresor AC akan ikut berputar dan bekerja untuk memompa cairan freon.
Baca juga :
Saat sakelar di geser ke posisi OFF (diputus hubungannya), maka arus listrik dari aki akan berhenti. Akibatnya medan magnet pada kumparan solenoid akan menghilang. Menghilangnya medan magnet pada kumparan solenoid membuat pressure plate akan terlepas dari pulley drive belt akibat dorongan plat pegas pengembali.
Terlepasnya pressure plate dari pulley drive belt menyebabkan putaran dari mesin ke poros kompresor berhenti. Akibatnya kompresor AC tidak bekerja dan tidak dapat memompa cairan freon di dalamnya. Namun, pulley drive belt akan tetap berputar mengikuti putaran mesin.
Proses terputus dan tersambungnya saklar pada AC mobil ini akan terjadi secara terus menerus dan otomatis dimana pengaturannya dilakukan secara otomatis oleh sensor thermistor AC yang biasanya terpasang di bagian evaporator AC mobil
Demikianlah artikel tentang cara kerja magnetic clutch AC mobil yang bisa ombro sampaikan, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif
Ya, pada magnetic clutch ini terdapat pulley AC yang akan terhubung dengan pulley crankshaft dengan menggunakan sebuah belt AC. Saat mesin hidup, pulley ini akan ikut berputar seirama dengan putaran mesin, namun tidak dengan kompressor AC. Kompressor AC hanya akan bekerja secara otomatis jika saklar AC sudah dinyalakan oleh pengemudi.
Sebagai penghubung putaran mesin dengan poros kompressor AC ini maka digunakanlah Magnetic clutch yang bekerja secara otomatis berdasarkan perintah dari AC controller dan sensor thermistor AC. Lantas bagaimana cara kerja dari magnetic switch AC mobil ini?
Untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja magnetic clutch, ada baiknya kita mengetahui konstruksi dari magnetic clutch itu sendiri. Berikut konstruksi dari magnetic clutch AC mobil.
Konstruksi magnetic clutch AC mobil
Perhatikan pada gambar dibawah berikut yang menggambarkan konstruksi magnetic clutch AC mobil
Keterangan gambar
- Sakelar, berfungsi sebagai penghubung arus listrik dari aki mobil ke kumparan solenoid
- Pressure plate berfungsi untuk menekan pulley drive belt
- Pulley drive belt terhubung dengan pulley crankshaft mesin dan akan terus berputar mengikuti putaran mesin, berfungsi untuk memutar pressure plate dan memutar kompressor shaft
- Poros kompresor AC, terhubung dengan pressure plate yanga akn bergerak berputar untuk memutar komponen didalam kompresor AC.
- Kumparan solenoid berfungsi untuk menciptakan medan magnet sehingga pressure plate bisa menempel dengan pulley drive belt.
- Kompresor AC, berfungsi untuk memompa cairan freon ke seluruh saluran sistem AC mobil
- Plat pegas pegembali, berfungsi untuk menarik pressure plate kembali ke posisi semula saat gaya magnet dari kumparan solenoid menghilang
- Baterai / aki mobil, berfungsi sebagai sumber arus listrik bagi magnetic clutch.
Cara kerja magnetic clutch AC mobil
Saat sakelar di geser ke posisi ON (terhubung), maka arus listrik dari baterai akan mengalir menuju kumparan solenoid sehingga terjadilah gaya kemagnetan di seluruh bagian dari kumparan solenoid tersebut. Kemunculan medan magnet yang sangat kuat ini kemudian menarik pressure plate sehingga pressure plate akan menempel dan terhubung dengan pulley drive belt.
Di saat ini pressure plate bersama dengan pulley drive belt akan ikut berputar mengikuti putaran mesin. Akibatnya seluruh komponen di dalam kompresor AC akan ikut berputar dan bekerja untuk memompa cairan freon.
Baca juga :
Saat sakelar di geser ke posisi OFF (diputus hubungannya), maka arus listrik dari aki akan berhenti. Akibatnya medan magnet pada kumparan solenoid akan menghilang. Menghilangnya medan magnet pada kumparan solenoid membuat pressure plate akan terlepas dari pulley drive belt akibat dorongan plat pegas pengembali.
Terlepasnya pressure plate dari pulley drive belt menyebabkan putaran dari mesin ke poros kompresor berhenti. Akibatnya kompresor AC tidak bekerja dan tidak dapat memompa cairan freon di dalamnya. Namun, pulley drive belt akan tetap berputar mengikuti putaran mesin.
Proses terputus dan tersambungnya saklar pada AC mobil ini akan terjadi secara terus menerus dan otomatis dimana pengaturannya dilakukan secara otomatis oleh sensor thermistor AC yang biasanya terpasang di bagian evaporator AC mobil
Demikianlah artikel tentang cara kerja magnetic clutch AC mobil yang bisa ombro sampaikan, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif