Salah satu jenis penyakit yang seringkali ditemukan pada tanaman tomat adalah layu bakteri. Seperti apa gejala penyerangan serta tindakan pengendaliannya?
Faktor Penyebab layu pada tomat
Faktor penyebab utama dari penyakit layu bakteri yaitu bakteri Pseudomonas solanacearum E.F Smith. Sementara faktor-faktor lainnya yang juga turut mempengaruhi penyakit tanaman tomat yang satu ini adalah:
- Penyebaran penyakit yang dapat terjadi melalui serangga, biji, nematode, air (irigasi), residu tanaman, bibit tanaman yang terlebih dahulu terserang penyakit, manusia beserta peralatan pertanian.
- Keadaan temperatur yang terlalu tinggi sekitar 35˚ C hingga 37˚ C dan kelembaban yang juga sangat tinggi (berada di atas 80%).
- Bakteri penyerang dapat hidup lebih lama di dalam tanah, terutama dengan suhu yang agak tinggi ketika musim hujan.
Tanaman Inang
Penyakit yang menyerang tanaman tomat ini sebenarnya juga merusak beberapa inang berupa jenis tanaman yang lainnya. Misalnya saja seperti kentang, terung, cabai serta keluarga Solanaceae yang lainnya. Dengan demikian, maka para petani dengan pemilihan jenis tanaman tersebut sangat perlu untuk mengetahui dengan cermat mengenai penyakit layu bakteri ini. Tentunya jika tidak ingin terus menerus gagal panen hanya karena serangan dari penyakit yang satu ini.
Gejala Serangan
Beberapa kondisi yang menggambarkan gejala serangan dari penyakit layu bakteri ini antara lain:
- Gejala wal yang ditandai dengan layunya daun muda, dalam sejumlah kasus ditemukan juga kondisi daun-daun tua yang mulai menguning.
- Kelayuan dari semua daun muda atau pucuk dapat terjadi secara tiba-tiba, sehingga menjadi satu akibat kematian tanaman tomat dalam beberapa hari kemudian.
- Gejala khas dari serangan penyakit ini juga dapat dikenali dari potongan batang yang sesudah terserang penyakit. Batang akan terlihat berkas pembuluhnya yang berwarna coklat. Apabila potongan batang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam gelas bening yang diisi dengan air bersih (jernih) maka selama beberapa menit kemudian akan mengeluarkan slime atau massa lendir yang berwarna coklat susu.
- Pada serangan yang sudah sangat parah dapat menyebabkan petani kehilangan hasil panen tomat antara 10% hingga 40%. Bahkan dapat melonjak hingga mencapai angka 93,1% .
Metode Pengendalian
Dalam pengendalian penyakit layu bakteri pada tanaman tomat dapat dilakukan dengan dua metode atau cara, yaitu secara non kimiawi atau kimiawi:
Pengendalian Non-Kimiawi
Dapat dilakukan dengan penanaman varietas yang tahan terhadap penyakit. Menggunakan benih-benih atau bahan tanaman yang benar-benar sehat dan tentunya dengan manajemen lahan (rotasi lahan) yang baik pula. Selain itu, dapat juga dilakukan pencabutan terhadap sejumlah tanaman yang terserang penyakit agar tidak menular ke tanaman sehat di sekitarnya. Sangat perlu juga diterapkan metode pencegahan dengan menghindari keadaan tanah yang tidak becek (menggenang).
Pengendalian Kimiawi
Dapat dilakukan dengan menyiram tanaman menggunakan 35 gram umbi bawang putih (diblender bersama 75 ml air steril hingga menghasilkan 10 ml larutan bawang). Dapat dilakukan juga dengan membenamkan sekitar 6 gram umbi bawang putih di sekitar area akar tanaman tomat. Sementara untuk penggunaan pestisida memang dapat dilakukan, asalkan dengan jenis yang tepat.