Minggu, 05 Januari 2020

Mendaftar Kata Berima pada Gurindam, Syair, dan Pantun | Mengenal Puisi Rakyat

Ada berbagai jenis puisi rakyat. Tiga yang paling terkenal adalah pantun, syair, dan gurindam. Ketiga puisi rakyat ini sudah mengakar kuat bahkan tak lekang oleh zaman. Puisi rakyat yang berupa gurindam, pantun, dan syair, masing sering kita dengan dalam kehidupan modern ini. Terlebih dalam dunia hiburan dan sastra. Puisi rakyat yang identik dengan rima akhir ini masih sering digunakan dalam berbagai keperluan.

Puisi rakyat yang berupa gurindam, pantun, dan syair bisa dan biasa digunakan karena susunan dan urutan kata yang indah tapi memiliki makna. Sehinga mudah dibuat dan sering didengar.

Nah, untuk lebih mudah memahami ciri puisi rakyat ini, bisa dilakukan dengan cara mendaftar kata berima pada gurindam, syair, dan pantun.

Yang didaftar adalah contoh puisi berikut ini.

Contoh Gurindam

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tia seteru.

Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.

Kata Berima pada Gurindam di atas adalah sebagai berikut:

Bait 1
Larik 1: perangai
Larik 2: ramai

Bait 2
Larik 1: sahabat
Larik 2: obat


Bait 3
Larik 1: guru
Larik 2: seteru


Bait 4
Larik 1: berbangsa
Larik 2: bahasa


Bait 5
Larik 1: berbahagia
Larik 2: sia-sia


Bait 6
Larik 1: mulia
Larik 2: dia

Baca Juga: Contoh Kata Berima di Lingkungan Sekolah dan Sekitar

Contoh Pantun

Pantun 1

air surut memungut bayam,
sayu diisi ke dalam kantung;
Jangan diikuti tabiat ayam,
bertelur sebiji riuh sekampung.

Kata berima pada bait pantun di atas adalah sebagai berikut:

Larik 1 dan 3: bayam - ayam
Larik 2 dan 4: kantung - sekampung


Pantun 2

Baik bergalas baik tidak,
Buli-buli bertali benang;
Baik berbalas baik tidak,
Asal budi sama dikenang.

Kata berima pada bait pantun di atas adalah sebagai berikut:

Larik 1 dan 3: tidak - tidak
Larik 2 dan 4: benang - dikenang

Pantun 3

Ikan nila dimakan berang-berang,
Katak hijau melompat ke kiri;
Jika berada di rantau orang,
Baik-baik membawa diri.

Kata berima pada bait pantun di atas adalah sebagai berikut:

Larik 1 dan 3: barang - orang
Larik 2 dan 4: kiri - diri

Pantun 4

Akar keladi meliit selasih,
Selasih tumbuh di hujung taman;
Kalungan budi junjungan kasih,
Mesra kenangan sepanjang zaman.


Kata berima pada bait pantun di atas adalah sebagai berikut:

Larik 1 dan 3: selasih - kasih
Larik 2 dan 4: taman - zama


Contoh Syair

Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah itikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir

Adapun kata berima pada untaian syair di atas adalah sebagai berikut:

Bait 1: madah; indah; berpindah; sudah.

Bait 2: dirimu; hidupmu; hidupmu; hidupmu.

Bait 3: budiman; pedoman; kerjakan; insan.

Bait 4: perahumu; kayu; situ; itu.

Bait 5: ayar; layar; taksir; kabir.